0
Labels List
Labels Cloud
Popular Posts
Home  ›  General

5 Sifat Periodik Unsur dan Pengertian


Periode tabel periodik terdiri dari banyak unsur yang berbeda, dan setiap unsur memiliki sifat-sifat yang berbeda yang membedakannya dari yang lainnya. Ada lima sifat periodik penting yang harus diketahui: jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, elektronegativitas, dan keelektronegatifan efektif. Dalam artikel ini, kami akan membahas lima sifat periodik ini, serta memberikan definisi dan penjelasan tentang apa arti dan pentingnya masing-masing bagi ilmu kimia. Mari kita mulai.

5 Sifat Periodik Unsur dalam Tabel Periodik


5 sifat periodik unsur dalam tabel periodik

Unsur merupakan zat yang dibangun oleh atom-atom. Setiap atom yang terkandung dalam unsur memiliki ciri-ciri yang khas dan berbeda. Tabel periodik merupakan sebuah tabel yang menggerupkan unsur-unsur berdasarkan sifat-sifat periodik yang dimilikinya.


5 sifat periodik unsur dalam tabel periodik meliputi:



1. Jari-jari atom (Radius atom)


jari-jari atom

Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom ke elektron terluarnya. Jari-jari atom dihitung dari pusat inti atom hingga kulit elektron terluarnya. Dalam tabel periodik, jari-jari atom akan menurun seiring dengan kenaikan nomor pada perioda atau seiring dengan penambahan jumlah elektron pada kulit terluar.


Sebagai contoh, pada golongan alkali, jari-jari atom cenderung meningkat seiring dengan penambahan jumlah proton dan elektron. Pada golongan halogen, jari-jari atom cenderung mengecil seiring dengan penambahan jumlah proton dan elektron.


Jari-jari atom memiliki pengaruh besar pada sifat-sifat fisika dan kimia unsur tersebut, termasuk densitas, potensial ionisasi, energi elektron, ikatan kimia, dan lain-lainnya.


Untuk sebagian besar unsur dalam tabel periodik, jari-jari atom mengalami penurunan ketika bergerak dari kiri ke kanan dan peningkatan ketika bergerak ke bawah. Hal ini berarti jari-jari atom tertinggi berada pada unsur di sudut kiri bawah tabel, sedangkan jari-jari atom terendah ada di sudut kanan atas dari tabel periodik.



2. Elektronegativitas


elektronegativitas

Elektronegativitas adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron-elektron yang terikat bersamanya dalam sebuah ikatan kimia. Semakin tinggi elektronegativitas suatu atom, semakin besar pula kemampuannya dalam menarik elektron-elektron dari atom lainnya di sekitarnya.


Sekali lagi, ini adalah sifat yang dipengaruhi oleh letak unsur dalam tabel periodik. Unsur-unsur yang tinggal di sudut kanan atas dari tabel periodik cenderung memiliki elektronegativitas yang tinggi, sedangkan unsur yang berada di sudut kiri bawah cenderung memiliki elektronegativitas yang rendah.


Hal ini dapat menghasilkan berbagai sifat-unik dari suatu unsur tergantung pada elektronegativitasnya. Misalnya, jika suatu unsur memiliki elektronegativitas yang tinggi, maka akan cenderung membentuk ikatan kovalen dengan unsur lainnya, sedangkan jika elektronegativitasnya rendah, unsur tersebut akan cenderung membentuk ikatan logam dengan unsur lainnya.



3. Afinitas elektron


afinitas elektron

Afinitas elektron, dalam turunannya yaitu afinitas elektronik, adalah jumlah energi yang dilepaskan ketika suatu atom menambahkan satu elektron ke dalam kulit terluarnya. Afinitas elektron kemudian dapat digunakan untuk mengukur kecenderungan suatu atom untuk membentuk ion negatif.


Dalam tabel periodik, afinitas elektron cenderung menurun seiring dengan nomor golongan yang membentuk unsur. Kelompok 1, yang terdiri dari elemen alkali, menunjukkan afinitas elektron tertinggi, sedangkan kelompok 18, yang terdiri dari gas mulia, menunjukkan afinitas elektron yang paling rendah.


Perlu diingat bahwa sifat-sifat seperti afinitas elektron, atau sifat periodik lainnya, tergantung pada kondisi tertentu seperti suhu, tekanan dan sebagainya. Oleh sebab itu jika mencari detil lebih lanjut perlu selalu mereferiakan pada sumber yang benar.



4. Potensial ionisasi


potensial ionisasi

Potensial ionisasi adalah jumlah energi yang diperlukan untuk mengeluarkan elektron dari sebuah atom di kulit terluarnya. Potensial ionisasi ini bisa menentukan kecenderungan atom suatu unsur untuk membentuk ion positif.


Umumnya, jika potensial ionisasi suatu atom tinggi, artinya atom tersebut cenderung menarik elektron dengan kuat dan sulit melepaskannya. Sementara, jika potensial ionisasi rendah, artinya elektron pada atom tersebut mudah lepas dengan perlakuan tertentu.


Dalam tabel periodik, potensial ionisasi akan meningkat seiring bertambahnya nomor pada perioda atau seiring penambahan elektron pada kulit terluar. Potensial ionisasi paling rendah biasanya ditemukan pada unsur golongan alkali dan akan meningkat seiring dengan nomor golongan yang membentuk unsur.


Keberadaan potensial ionisasi yang berbeda membawa implikasi besar pada perilaku kimia dan fisika dari suatu unsur. Misalnya, unsur yang cenderung memiliki potensial ionisasi rendah dapat membentuk ikatan ionik dengan sangat mudah, sedangkan unsur yang memiliki potensial ionisasi tinggi cenderung membentuk ikatan kovalen.



5. Kegunaan unsur


kegunaan unsur

Tabel periodik bukan sekadar kumpulan unsur-unsur yang teratur atau yang berguna bagi ilmuwan dalam berbagai bidang. Table periodik juga dapat digunakan sebagai alat yang sangat berguna dalam berbagai bidang seperti industri, medicinal, teknologi, pertanian, dan lain-lainnya.


Beberapa unsur terkenal memiliki aplikasi yang sangat luas, seperti besi dan tembaga yang sering digunakan sebagai bahan dasar dalam industri, atau kalsium dan fluor yang merupakan komponen penting dalam struktur gigi dan tulang. Sementara, unsur-unsur lain seperti emas, perak, platinum sering digunakan dalam industri teknologi seperti elektronik dan bioteknologi.


Seiring dengan berkembangnya teknologi, kegunaan unsur dalam berbagai bidang terus diteliti dan ditemukan. Tentunya ini akan membawa dampak yang baik bagi manusia di masa yang akan datang.



1. Elektronegativitas


elektronegativitas

Elektronegativitas merupakan kemampuan suatu atom menarik elektron pada saat ikatan kovalen. Sifat ini sangat menentukan polar atau nonpolar suatu senyawa. Unsur yang ada di sebelah kiri tabel periodik cenderung mempunyai elektronegativitas yang rendah, sedangkan unsur yang ada di sebelah kanan tabel periodik mempunyai elektronegativitas yang tinggi. Elektronegativitas tertinggi dimiliki oleh Fluor (F) dengan nilai 4.0 dan elektronegativitas terendah dimiliki oleh Fransium (Fr) dengan nilai 0.7.



2. Radius Atom


radius atom

Radius atom merupakan jarak dari pusat inti atom ke elektron terluar. Radius atom dapat berubah oleh pengaruh muatan inti, muatan elektron serta jumlah dan susunan elektron. Unsur yang ada di sebelah kanan pada tabel periodik mempunyai radius atom yang lebih kecil daripada unsur yang ada di sebelah kiri tabel periodik. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan muatan inti seiring dengan penambahan periode, di mana jumlah elektron terus bertambah sehingga mengecilkan ukuran atom. Unsur yang terletak di group yang sama cenderung mempunyai radius atom yang semakin besar seiring dengan penambahan nomor atom. Unsur dengan jumlah elektron terkecil pada kulit terluar cenderung memiliki radius atom yang lebih kecil.



Radius atom dapat berbeda-beda tergantung dari lingkungan kimia dimana suatu atom berada. Terdapat 2 jenis radius atom yang umum dikenal yaitu:



a. Radius kovalen


Radius kovalen adalah separuh dari jarak antara dua inti atom yang berikatan melalui ikatan kovalen. Radius kovalen digunakan untuk mengukur radius atom yang terikat secara kovalen. Radius kovalen umumnya lebih kecil dibandingkan dengan radius atom yang sesungguhnya karena elektron terikat pada 2 inti atom dan berkurang jaraknya, sehingga mengecilkan ukuran atom.



b. Radius atomik


Radius atomik adalah jarak antara inti atom dan permukaan daerah elektron. Radius atomik lebih besar dibandingkan dengan radius kovalen. Diameter atom umumnya berkisar dari 100 pikometer hingga 500 pikometer. Berdasarkan posisi di tabel periodik, radius atom meningkat ketika kita bergerak dari kanan atas ke kiri bawah tabel periodik.



3. Elektron shielding dan afinitas elektron


elektron shielding

a. Elektron Shielding


Elektron shielding adalah kemampuan elektron di kulit elektron luar suatu atom untuk menurunkan efek tarikan inti atom terhadap elektron-elektron di kulit elektron yang lebih dalam. Semakin besar jumlah kulit elektron dan semakin luas distribusinya, maka elektron shielding akan semakin besar sehingga atom menjadi lebih stabil.



b. Afinitas Elektron


Afinitas elektron adalah sifat suatu atom untuk menyerap elektron. Afinitas elektron berhubungan erat dengan nilai elektronegativitas dari suatu atom. Semakin besar nilai elektronegativitas, semakin besar afinitas elektron. Namun, terdapat beberapa unsur seperti helium (He), neon (Ne), dan argon (Ar) yang mempunyai afinitas elektron yang rendah atau bahkan tidak mempunyai afinitas elektron sama sekali karena telah mencapai kestabilan dalam bentuk senyawa.



4. Potensi ionisasi


potensi ionisasi

Potensi ionisasi adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron dari atom netral. Potensi ionisasi meningkat seiring dengan jumlah elektron pada kulit terluar yang semakin meningkat dan jarak elektron yang semakin jauh dari inti atom. Kelarutan suatu logam dalam air berhubungan dengan potensi ionisasi. Semakin rendah potensi ionisasi, semakin besar kemungkinan suatu logam untuk terionisasi dan membentuk ion logam positif.



5. Konduktivitas


konduktivitas

Konduktivitas merupakan kemampuan suatu zat dalam menghantarkan arus listrik. Sifat konduktivitas terbagi menjadi 2 jenis, yaitu konduktivitas listrik dan konduktivitas termal.



a. Konduktivitas listrik


Rangkaian unsur yang baik dalam menghantarkan listrik ditandai dengan konduktivitas listrik yang tinggi. Contohnya adalah logam seperti tembaga, perak, dan aluminium. Logam umumnya mempunyai struktur kristal dan elektron yang leluasa sehingga dapat menghantarkan arus listrik dengan baik.



b. Konduktivitas termal


Konduktivitas termal adalah kemampuan suatu zat dalam menghantarkan kalor. Unsur yang baik dalam menghantarkan kalor ditandai dengan konsentratnya energi yang berasal dari pergerakan partikelnya. Logam umumnya memiliki konduktivitas termal yang baik, karena terdapat elektron dengan tingkat energi yang serupa yang dapat bertukar dengan mudah.



Itulah penjelasan tentang 5 sifat periodik unsur beserta pengertiannya secara lengkap. Pengertian dari masing-masing sifat sangat penting untuk dipelajari dan memahaminya sehingga dapat dipahami aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.


Terima Kasih Telah Membaca Tentang 5 Sifat Periodik Unsur Beserta Pengertiannya


Itulah penjelasan singkat mengenai 5 sifat periodik unsur yang perlu kamu ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang ingin mempelajari kimia lebih dalam. Jangan lupa untuk selalu mengeksplorasi pengetahuanmu dengan membaca artikel-artikel edukatif seperti ini ya. Terima kasih telah membaca dan sampai jumpa di artikel berikutnya!
Ad Code
Search
Ad Code
Menu
Theme
Share
Additional JS