Halo teman-teman! Kali ini kita akan bahas tentang contoh satuan tidak standar dalam bahasa Indonesia yang santai dan gampang dipahami. Pasti kalian pernah nih mendengar atau menggunakan satuan yang tidak lazim dalam kehidupan sehari-hari, seperti adonan 'sejempol' atau jarak 'dalam pelukanku'. Nah, kali ini kita akan bahas lebih dalam lagi mengenai satuan-satuan yang unik ini dan bagaimana cara memakainya dengan benar. Yuk, simak terus artikel ini!
Mengenal Satuan Bukan Standar
Di Indonesia, penggunaan satuan ukuran seringkali diatur oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang menetapkan satuan ukuran standar. Namun, tak jarang kita menjumpai penggunaan satuan ukuran yang tidak standar dalam kehidupan sehari-hari. Satuan ukuran tersebut sering disebut sebagai contoh satuan tidak standar.
Ketika kita berbelanja di pasar tradisional, kita sering melihat pedagang menggunakan satuan ukuran yang tidak umum. Misalnya, pedagang menawarkan pisang dengan satuan "habela" atau "tangkai". Atau, pedagang sayuran menimbang sayuran dengan satuan "engkal" atau "tarik". Hal ini sangat membingungkan bagi konsumen yang tidak terbiasa dengan satuan ukuran tersebut.
Namun, tidak hanya di pasar tradisional, penggunaan satuan ukuran tidak standar juga sering ditemukan di berbagai sektor, seperti di dunia teknologi, pertanian, dan perdagangan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenal contoh satuan tidak standar yang sering dipakai di Indonesia.
Berikut ini adalah beberapa contoh satuan ukuran tidak standar:
- Satuan ukuran dalam dunia teknologi
Satuan ukuran yang sering dibahas dalam dunia teknologi adalah satuan ukuran dalam unit penyimpanan data, yaitu bit dan byte. Namun, tak jarang kita menjumpai satuan ukuran yang tidak standar dalam penyimpanan data, seperti KB (kilobyte), MB (megabyte), GB (gigabyte), atau lebih besar lagi seperti TB (terabyte), PB (petabyte), dan EB (exabyte).
Meskipun satuan-satuan tersebut digunakan secara luas dalam industri teknologi, namun kenyataannya ukuran penyimpanan data yang sesungguhnya bisa lebih kecil atau lebih besar dari satuan tersebut.
Ini terjadi karena dalam sistem penghitungan biner, satuan ukuran seringkali didasarkan pada kelipatan 2 dan bukan 10. Sehingga, kadang-kadang ukuran penyimpanan data yang seharusnya berukuran 1 MB memiliki ukuran yang lebih kecil atau lebih besar. Hal ini tergantung pada manufaktur dan spesifikasi perangkat penyimpanan data tersebut.
Selain itu, terdapat pula satuan ukuran yang sering digunakan dalam pengukuran kecepatan internet, yaitu kilobit per detik (kbps) atau megabit per detik (mbps). Namun, dalam praktiknya, kecepatan internet tidak selalu secepat satuan ukurannya. Hal ini sangat bergantung pada faktor-faktor seperti kualitas jaringan, kepadatan pengguna, dan jarak antara perangkat dengan router internet.
Contoh penggunaan satuan ukuran tidak standar di bidang teknologi sangatlah banyak. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk dapat memahaminya agar tidak terjebak pada penipuan atau kebingungan saat membeli perangkat teknologi.
Contoh Satuan Tidak Dikenal secara Umum
Satuan adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan sebuah ukuran atau besaran yang terukur. Satuan dapat berbentuk beragam seperti satuan panjang, satuan berat, satuan waktu, dan lain sebagainya. Namun, di samping satuan yang umum digunakan, ada juga contoh satuan tidak standar yang kerap digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh satuan tidak standar ini biasa digunakan oleh masyarakat luas, terutama yang tinggal di desa atau pedesaan. Mereka kerap menggunakan satuan ini karena kurang memahami satuan yang sudah dibakukan atau standar. Untuk lebih memahami contoh satuan tidak standar dalam kehidupan sehari-hari, berikut beberapa di antaranya.
1. Jeruk Bali (buah)
Jeruk Bali adalah buah yang tumbuh di Indonesia dan biasa dijual di pasar tradisional. Buah ini tidak memiliki satuan yang standar, biasanya dijual dengan harga per kilogram, ons, atau butir. Namun, di beberapa tempat, jeruk Bali dijual dengan satuan 'kranjang'. Kranjang adalah tempat yang biasanya dipakai untuk menampung atau membawa barang seperti kayu bakar atau sayuran. Satu kranjang jeruk Bali bisa berisi antara 60 hingga 80 buah.
2. Emprit (burung)
Emprit adalah merpati kecil yang biasanya terbang berkumpulan dan sangat ramai di kawasan sawah atau dataran rendah. Satuan emprit ini digunakan oleh masyarakat sebagai ukuran jumlah ayam atau unggas yang ada di kandang. Satu emprit diartikan sebagai selusin atau 12 ekor.
Perlu diingat bahwa, satuan emprit ini bukanlah satuan resmi yang tercatat dalam sistem ukuran berat maupun jumlah hewan. Maka itu, satuan emprit hanya digunakan sebagai contoh satuan tidak standar saja.
3. Bandeng (ikan)
Bandeng adalah jenis ikan yang umum diolah dan dijual di pasaran. Namun, satuan yang digunakan untuk menentukan harga bandeng dalam bentuk kilogram, ons, ataupun ekor. Salah satu contoh satuan tidak standar yang kerap digunakan untuk menentukan harga bandeng adalah 'papan'. Papan digunakan untuk menghitung jumlah ikan yang sepadan dengan panjang papan kayu. Biasanya, ukuran papan kayu yang digunakan adalah sekitar 20 hingga 25 cm panjangnya.
4. Krendengan (padi)
Padi adalah salah satu sumber makanan pokok di Indonesia. Satuan yang umum digunakan untuk mengukur padi adalah kilogram atau ton. Namun, di beberapa daerah di Indonesia, masyarakat luas menggunakan satuan 'krendengan' untuk mengukur jumlah gabah padi dalam tandan. Krendengan adalah tangan yang terbuka memanjang dan digunakan untuk mengambil gabah padi. Biasanya, 1 krendengan dihitung setara dengan sekitar 1 kg padi.
5. Gajah (kayu)
Kayu adalah salah satu bahan bangunan yang digunakan dalam rumah, bangunan gedung, ataupun perabotan. Satuan yang umum digunakan untuk mengukur kayu adalah kubik meter atau kubik sentimeter. Namun, di beberapa daerah di Indonesia, masyarakat masih menggunakan satuan 'gajah' untuk mengukur jumlah kayu. Satuan ini berasal dari ukuran kayu yang diukur dari pangkal hingga ujung. Satu gajah dihitung setara dengan sekitar 2 meter panjangnya.
Dari beberapa contoh satuan tidak standar di atas, dapat disimpulkan bahwa satuan tidak standar masih digunakan oleh beberapa masyarakat di Indonesia. Meski begitu, kenyataanya satuan tidak standar ini kurang efektif dalam dunia industri, karena tidak dapat dipertanggungjawabkan secara resmi. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami satuan yang sudah dibakukan atau standar agar tidak salah dalam menghitung atau membeli berbagai produk yang ada di pasaran.
Terima Kasih Telah Membaca
Nah, itulah dia contoh satuan tidak standar yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kamu ya. Jangan lupa kunjungi lagi website kami untuk mendapatkan informasi menarik lainnya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!