0
Labels List
Labels Cloud
Popular Posts
Home  ›  General

Membahas Sistem Ekonomi Tradisional di Indonesia


Di Indonesia, banyak daerah yang masih mengadopsi sistem ekonomi tradisional. Sistem ini berbeda dengan sistem ekonomi modern yang kita kenal sekarang. Di sistem ekonomi tradisional, masalah tentang distribusi dan konsumsi barang masih ditangani masyarakat secara bersama-sama. Biasanya, masyarakat terbagi dalam kelompok yang saling berkaitan dan memiliki tugas dan peran masing-masing. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang keunikan dari sistem ekonomi tradisional di Indonesia dan bagaimana sistem ini masih memainkan peran penting di beberapa daerah di Indonesia.

Konsep Sistem Ekonomi Tradisional


Sistem Ekonomi Tradisional Indonesia

Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang telah ada sejak zaman dahulu kala. Di Indonesia, sistem ekonomi tradisional masih banyak ditemui pada masyarakat pedesaan yang belum banyak terpengaruh dengan perkembangan ekonomi modern. Sistem ekonomi tradisional ini biasanya didasarkan pada nilai-nilai budaya yang sudah turun temurun dari nenek moyang mereka, seperti gotong royong, saling membantu, dan kebersamaan.



Pada sistem ekonomi tradisional, perekonomian satu keluarga atau desa biasanya masih berkaitan erat satu sama lain. Setiap anggota masyarakat memiliki peran yang jelas dalam menjaga kelangsungan hidup desa. Misalnya, sebagian masyarakat bertani, sebagian lainnya berdagang, dan ada pula yang berkebun atau beternak. Dalam melaksanakan peran masing-masing, mereka saling membantu satu sama lain untuk mencapai kesejahteraan bersama. Hal ini membuat sistem ekonomi tradisional menjadi lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.



Salah satu contoh sistem ekonomi tradisional yang masih bertahan di Indonesia adalah sistem perekonomian pada masyarakat Toraja di Sulawesi Selatan. Pada masyarakat Toraja, setiap keluarga memiliki rumah tradisional yang disebut tongkonan. Tongkonan ini biasanya dijadikan sebagai tempat berdagang dan memproduksi kerajinan tangan seperti anyaman bambu atau tenunan songket. Mereka tidak hanya menjual kerajinan tangan, tetapi juga menjual hasil pertanian dan peternakan, serta saling membantu dalam proses produksinya.



Masih ada banyak contoh lain sistem ekonomi tradisional di Indonesia yang masih bertahan hingga saat ini. Meskipun pada beberapa daerah mulai terpengaruh oleh perkembangan ekonomi modern, namun sebagian besar masyarakat masih mempertahankan nilai-nilai budaya yang diwariskan oleh nenek moyang mereka.



Untuk lebih memahami sistem ekonomi tradisional, mari simak beberapa ciri khas dari sistem ini:



Ketergantungan pada Alam


Pasar Tradisional

Sistem ekonomi tradisional sangat bergantung pada alam sebagai sumber daya utama untuk memenuhi kebutuhan hidup. Masyarakat desa seringkali hidup di sekitar alam yang masih asri dan memanfaatkan sumber daya alam seperti hasil pertanian, perikanan, dan peternakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini membuat masyarakat desa lebih peka terhadap lingkungan dan selalu berusaha untuk menjaga keseimbangan alam agar tetap lestari.



Kerjasama dalam Kelompok


Gotong Royong Indonesia

Sistem ekonomi tradisional selalu didasarkan pada kerjasama dalam kelompok. Setiap anggota kelompok memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas dalam mencapai tujuan bersama. Hal ini membuat sistem ini lebih adil dan berkesinambungan.



Pasar Tradisional dan Penggunaan Barang Barter


Pasar Tradisional di Indonesia

Pasar tradisional masih banyak ditemui di pedesaan Indonesia. Masyarakat dapat berbelanja kebutuhan hidupnya di pasar tradisional dengan harga yang terjangkau. Selain itu, penggunaan sistem barter juga masih banyak digunakan di pedesaan. Misalnya, satu keluarga yang memiliki hasil pertanian berlebihan dapat menukarkannya dengan barang hasil kerajinan tangan keluarga lainnya.



Pembagian Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin


Wanita Indonesia Di Pasar

Sistem ekonomi tradisional melakukan pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin. Selain tugas utama yang dilakukan oleh pria dan wanita, masyarakat juga memberikan tugas lainnya kepada wanita seperti memproduksi kerajinan tangan dan berjual-belilah di pasar tradisional. Sedangkan tugas utama pria biasanya berkaitan dengan pertanian dan peternakan. Pembagian kerja seperti ini terus berlangsung hingga saat ini pada beberapa daerah.



Dari ciri-ciri di atas, dapat kita lihat bahwa sistem ekonomi tradisional sangat berbeda dengan sistem ekonomi modern yang lebih mengutamakan persaingan. Namun, sistem ekonomi tradisional memiliki nilai-nilai budaya yang sangat tinggi, seperti gotong royong, saling menghargai antar sesama, dan penggunaan sumber daya alam secara bijaksana. Oleh karena itu, meskipun pada beberapa daerah sudah terpengaruh oleh perkembangan ekonomi modern, namun sistem ekonomi tradisional masih tetap dilestarikan dan dijaga oleh masyarakat Indonesia.



Kelebihan dan Keterbatasan Sistem Ekonomi Tradisional


Kelebihan dan Keterbatasan Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem Ekonomi Tradisional masih diterapkan di beberapa daerah Indonesia hingga saat ini. Sistem ekonomi ini awalnya muncul dari lingkungan masyarakat adat yang hidup pada masa pra-kolonial. Memang, sistem ekonomi ini bersifat kuno, tetapi memiliki kelebihan dan keterbatasan yang tidak bisa dikesampingkan.


Kelebihan dari Sistem Ekonomi Tradisional adalah sebagai berikut:



  1. Mendukung Keberlangsungan Lingkungan Hidup

    Sistem ekonomi tradisional cenderung berfokus pada penggunaan sumber daya alam secara berkelanjutan dan memperhatikan ekologi lingkungan hidup. Masyarakat akan mengatur penggunaan sumber daya alam agar tidak merusak ekosistem dan lingkungan hidup di sekitar mereka.

  2. Meningkatkan Kebersamaan dan Solidaritas

    Sistem ekonomi tradisional mendorong adanya kerja sama antaranggota masyarakat, karena tujuan ekonomi yang dimilikinya lebih pada kepuasan kolektif daripada kepuasan individu. Dalam sistem ini makna sosial lebih penting daripada makna ekonomi, sehingga diperlukan kerja sama dalam berbagai bidang, seperti pertanian, perikanan, kerajinan, dan lain-lain.

  3. Mendorong Kreativitas dan Inovasi

    Sistem ekonomi tradisional memungkinkan masyarakat untuk menciptakan produk yang unik dan bernilai tinggi, karena biasanya dihasilkan melalui proses kerja yang rumit dan memakan waktu lama. Selain itu, dalam proses produksi, aspek budaya dan spiritualitas dapat diintegrasikan, sehingga dapat menciptakan seni dan kesenian yang menghasilkan nilai tambah.


Namun, dibalik kelebihannya, Sistem Ekonomi Tradisional juga memiliki beberapa keterbatasan, yaitu sebagai berikut:



  1. Kurangnya Akses Terhadap Teknologi

    Institusi-institusi modern seperti lembaga keuangan, perusahaan asuransi, dan penyedia pendidikan formal, sangat minim atau bahkan tidak ada dalam sistem ekonomi tradisional. Karena itu, masyarakat terkendala dalam hal akses terhadap informasi teknologi dan ilmu pengetahuan modern. Sehingga, menghambat kemajuan dan perkembangan sistem ekonomi tradisional.

  2. Kurangnya Upaya dalam Meningkatkan Produktivitas

    Sistem ekonomi tradisional cenderung berfokus pada usaha kelompok dan bersifat subsisten. Dalam sistem ini, tidak ada pengembangan yang signifikan dalam hal teknologi dan keterampilan produksi untuk meningkatkan produktivitas. Sehingga, dapat menghambat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

  3. Terkendala dalam Beradaptasi dengan Dinamika Pasar Global

    Sistem Ekonomi Tradisional cenderung terisolasi dari pasar global yang sedang berkembang. Hal ini dapat membuat masyarakat terkendala dalam meningkatkan kemampuan berbisnis dan berdagang secara internasional.


Dapat disimpulkan, Sistem Ekonomi Tradisional yang masih diterapkan di Indonesia memiliki kelebihan dan keterbatasan yang relevan dengan kondisi sosial dan lingkungan hidup di sekitarnya. Upaya untuk mengoptimalkan kelebihan dan mengatasi keterbatasan perlu dilakukan agar sistem ekonomi ini dapat beradaptasi dengan dinamika zaman.


Terima Kasih dan Sampai Jumpa!


Itulah sedikit penjelasan tentang sistem ekonomi tradisional. Meskipun perlahan menghilang, namun ada banyak nilai yang bisa diambil dari sistem ini. Semoga artikel ini memberikan wawasan dan informasi baru bagi pembaca. Jangan lupa kunjungi halaman kami lagi untuk artikel-artikel menarik lainnya. Terima kasih dan sampai jumpa!
Ad Code
Search
Ad Code
Menu
Theme
Share
Additional JS