Pada dasarnya, ciri protista mirip tumbuhan adalah organisme yang hidup di air dan memiliki kemampuan fotosintesis seperti tumbuhan. Protista merupakan makhluk hidup yang tidak dapat dikategorikan sebagai hewan, tumbuhan, atau jamur. Hal ini membuat protista menjadi kelompok organisme yang bervariasi dan unik. Di dalam kelompok protista, terdapat kelompok yang mirip dengan tumbuhan, dikenal dengan nama protista mirip tumbuhan atau alga (alga biru-hijau, alga hijau, alga coklat, dan alga merah). Melalui artikel ini, akan dibahas mengenai pengertian protista mirip tumbuhan dan beberapa ciri khas yang dimilikinya.
Ciri-ciri Protista yang Mirip dengan Tumbuhan
Protista atau protozoa merupakan jenis organisme yang satu-satunya memiliki tingkat kompleksitas sel yang cukup tinggi di antara semua organisme prokariotik. Ada beberapa karakteristik yang dimiliki oleh protista yang mirip dengan tumbuhan seperti memiliki dinding sel, kloroplas, dan fotosintesis. Berikut ini adalah ciri-ciri protista yang mirip dengan tumbuhan:
1. Memiliki Kloroplas
Sama seperti tumbuhan, beberapa jenis protista memiliki kloroplas yang berfungsi dalam fotosintesis atau pembuatan makanan menggunakan sinar matahari. Contohnya, alga hijau (Chlorophyta) dan Euglena viridis memiliki kloroplas yang berperan dalam pembuatan makanan.
Ada beberapa perbedaan antara sel tumbuhan dan protista yang memiliki kloroplas. Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang kaku dan kadaif, sedangkan sel protista biasanya tidak. Sel tumbuhan memiliki kloroplas dalam jumlah banyak sehingga dapat melaksanakan fotosintesis secara maksimal, sedangkan sel protista biasanya hanya memiliki satu atau dua kloroplas dan bersifat fleksibel.
Ada beberapa jenis protista yang memiliki kloroplas yang sangat mirip dengan tumbuhan. Salah satunya adalah alga hijau. Alga hijau memiliki kloroplas dan selulosa sebagai bahan pembentuk dinding sel. Alga hijau dapat ditemukan di air tawar, laut, atau tempat lembap lainnya. Alga hijau sangat penting dalam siklus karbon karena dapat menyediakan oksigen dan sebagai produsen utama dalam lingkungan aquatic.
Ada beberapa jenis algamaerin diantaranya:
a. Euglena viridis
Euglena viridis adalah jenis protista yang memiliki kloroplas dan bentuk seperti batang dengan panjang 200-500 mikrometer. Euglena viridis dapat ditemukan di kolam, genangan air, dan air sungai. Euglena viridis juga mampu bergerak secara aktif ke arah cahaya menggunakan flagela yang panjang dan runcing. Alat gerak itu disebut mengara (swimming movement) dan membran siput dan vakum kontraktil. Euglena viridis dapat melakukan fotosintesis dengan bantuan pigmen klorofil sehingga Euglena viridis sering disebut sebagai bahan pembuat makanan. Sel kloroplas Euglena viridis terdiri dari ribu-ribu butir kloroplas yang kecil.
b. Spirogyra
Sifat dasar dari spirogyra adalah eukloroplas yang sangat lemah yang ditemukan di dalam sel. Gambaran kloroplas spirogyra pun mirip seperti kawat yang membentuk sel kirinya kanan. Alga hijau membentuk satu jenis struktur sel yang sejajar dan saling terkait yang dikendalikan oleh dinding sel peptidoglikan. Struktur ini membentuk jaringan hijau cerah dan indah pada batang protista bergaya filamen sehingga jenis ini sering digunakan sebagai objek pengamatan mikroskopis di laboratorium biologi. Lebih dari itu spirogyra sangat penting dalam siklus karbon sebagai produsen utama dalam lingkungan aquatic.
c. Volvox
Volvox merupakan jenis protista yang memiliki kloroplas dan bentuk seperti bola. Ukuran volvox berkisar antara 100 hingga 1000 mikrometer. Volvox terdiri dari banyak sel yang terhubung dengan inti sel yang sama sehingga berfungsi sebagai satu organisme yang utuh. Sel-sel volvox memiliki flagela yang berfungsi untuk bergerak dan mengumpulkan sinar matahari. Volvox juga dapat terus bertambah jumlah selnya dan kemudian membelah untuk membentuk koloni baru.
d. Dinoflagellata
Dinoflagellata adalah jenis protista yang memiliki karakteristik unik yaitu memiliki dua flagela yang berbeda, satu bergerak berputar dan satunya lagi bergerak melingkar. Dinoflagellata juga memiliki kloroplas yang dapat melakukan fotosintesis dan pigmen yang menghasilkan warna hijau, cokelat, atau merah. Beberapa jenis dinoflagellata dapat memproduksi toksin yang berbahaya bagi kehidupan manusia dan hewan lain yang tinggal di perairan. Namun, ada juga beberapa jenis dinoflagellata yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup organisme lain seperti kerang atau udang sebagai sumber makanan.
Dengan demikian, beberapa jenis protista memiliki ciri-ciri yang mirip dengan tumbuhan. Kloroplas sebagai salah satu ciri tersebut merupakan faktor penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem sebagai produsen utama di lingkungan aquatic. Selain itu, karakteristik lain dari protista yang mirip dengan tumbuhan juga berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem di alam.
Pengertian Protista sebagai Mikroorganisme Uniseluler dengan Kemampuan Fotosintesis
Protista merupakan salah satu dari lima kerajaan makhluk hidup yang terdiri dari organisme eukariotik uniseluler yang memiliki kemampuan fotosintesis. Protista terdiri dari berbagai jenis yang dapat dikelompokkan berdasarkan ciri fisiknya, namun pada umumnya protista memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Terdiri dari satu sel atau bersifat uniseluler.
- Mempunyai membran nukleus atau pelindung inti sel.
- Mempunyai organel sel seperti mitokondria, kloroplas, dan lain-lain.
- Bersifat heterotrof atau autotrof. Ada yang menghasilkan makanannya sendiri (autotrof) atau memperoleh makanan dari selutunya (heterotrof).
- Biasanya mempunyai zat penyusun sel berupa selulosa, chitin dan pektin.
Salah satu kemampuan yang dimiliki oleh protista adalah fotosintesis, yaitu kemampuan menghasilkan makanan dari sinar matahari, karbon dioksida dan air. Kemampuan fotosintesis ini terdapat pada protista yang memiliki pigmen fotosintetik, seperti klorofil, phycocyanin, phycoerythrin, dan lain-lain. Dengan adanya pigmen tersebut, protista dapat mengubah energi cahaya menjadi energi kimia yang diperlukan untuk hidupnya. Fotosintesis pada protista dapat berlangsung di dalam kloroplas atau di dalam bakteri yang hidup dalam endosimbiotik dengan protista.
Protista yang memiliki kemampuan fotosintesis biasanya memiliki bentuk yang mirip dengan tumbuhan, seperti berdaun yang menempel pada cangkang atau kerangka kalsium yang melindungi selnya dari gangguan lingkungan. Ada beberapa contoh protista yang mirip dengan tumbuhan dan memiliki kemampuan fotosintesis. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
- Algae
Algae atau ganggang merupakan protista yang hidup di air, baik air tawar maupun laut. Algae memiliki pigmen fotosintetik yang memungkinkannya untuk menghasilkan makanan melalui fotosintesis. Ada beberapa jenis algae yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti alga hijau (Chlorophyta) yang digunakan untuk membuat agar-agar atau alga merah (Rhodophyta) yang digunakan sebagai pewarna makanan. - Dinoflagellata
Dinoflagellata merupakan protista yang hidup di laut dan memiliki kemampuan fotosintesis. Selain itu, ada juga dinoflagellata yang bersifat heterotrof dan memakan plankton atau bakteri dalam air laut. Beberapa spesies dinoflagellata juga menghasilkan toksin yang dapat membahayakan manusia dan hewan laut lainnya. - Euglenophyta
Euglenophyta merupakan protista uniseluler yang memiliki pigmen fotosintetik dan hidup di air tawar. Protista jenis ini memiliki ciri khas yaitu adanya stigmata dan bulu cambuk yang berfungsi sebagai alat gerak. Selain sebagai organisme fotosintetik, euglenophyta juga dapat menjadi organisme heterotrof apabila dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukan fotosintesis.
Meskipun protista memiliki kemampuan fotosintesis, namun tidak semua protista dapat melakukan fotosintesis. Ada beberapa protista yang bersifat heterotrof, seperti misalnya protozoa dan amuba. Protista heterotrof ini memperoleh makanan dengan cara memangsa atau menyerap organisme lain. Ada juga protista yang memiliki kemampuan fotosintesis dan heterotrof, seperti misalnya Euglena. Protista jenis ini dapat melakukan fotosintesis ketika terdapat cahaya matahari, namun apabila tidak ada cahaya matahari, ia akan melakukan fotosintesis dengan cara mengambil makanan dari zat organik yang ada di sekitarnya.
Secara umum, protista dapat hidup di berbagai lingkungan, mulai dari lingkungan air tawar, laut, hingga darat. Beberapa spesies protista hidup sebagai parasit di dalam organisme manusia, hewan, atau tumbuhan sehingga sering menjadi penyebab berbagai penyakit. Meskipun begitu, adapula spesies protista yang bermanfaat bagi manusia, seperti misalnya ganggang yang digunakan sebagai makanan dan bahan kosmetik, maupun bakteri dalam endosimbiotik dengan organisme tertentu yang membantu dalam proses pencernaan atau fotosintesis.
Jadi, demikianlah pengertian protista sebagai mikroorganisme uniseluler dengan kemampuan fotosintesis. Melalui kemampuan fotosintesis yang dimilikinya, protista dapat menghasilkan makanan sendiri dan berkembang biak secara aseksual maupun seksual. Selain itu, protista juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di lingkungannya.
Terima Kasih Telah Membaca!
Semoga artikel tentang ciri-ciri protista mirip tumbuhan pengertian ini telah memberikan manfaat bagi para pembaca setia kami. Untuk informasi selanjutnya mengenai topik ini atau topik lainnya, jangan ragu untuk berkunjung kembali ke website kami. Sampai jumpa lagi di artikel-artikel menarik lainnya!